Sabtu, 26 Februari 2011

Ketika Hanya Potretmu Yang Menemaniku

Berawal dari sebuah perkenalan pertemanan biasa kita awali semua ini.. perlahan tapi pasti semua terjadi begitu saja,, semua berawal dari suatu saat ketika duduklah aku sendiri di taman, termenung. Tiba-tiba dari arah jauh tiba seorang yang menghampiri.. mengajak waktu itu untuk mengawali semua rasa ini. perkenalan seperti biasa. waktu itu memang saat kita tak sengaja berkenalan. saat itu awal persahabatan kita.. sebelum saat itu..
aku benar-benar sendirian. hari-hari yang selalu ditemani dengan buku.buku dan buku.. semuanya membuatku jenuh, bosan, kesepian, aku hanya bisa melampiaskannya pada waktu. pada angan tentang kebersamaan sebuah keluarga dan teman-teman. Tapi semua berbeda saat kau datang..saat kau mengawali hari-hari yang benar-benar berubah dari yang ku perkirakan.tepat pada titik kulminasi penyinaran matahari kita menjadi teman. Tak sengaja sedikit pembicaraan olehmu membuat banyak sekali pertanyaan yang ku ingin tahu dari sosok tinggi,rapi,dan santun sepertimu. setiap awal pasti ada akhir.Kau menyudahi pembicaraan karena alasan waktu. Tapi semuanya belum berakhir karena kau masih bisa menghubungiku lewat ponsel. bisa dikata ponsel itulah yang menjadi perantara persahabatan kita.

Malamku yang sepi dan harus serius dengan buku kini tidak lagi.. bahkan memberiku semangat untuk terus mencapai anganku.

Hari,minggu,bulan tak terasa telah terlewati. telah tertelan waktu untuk kebersamaan kita sahabat. Duniaku benar-benar berubah saat kau datang menjadi penerang dalam waktuku yang hanya terfokus pada kebehasilan. Hingga pada suatu waktu, aku mengalami sebuah kecelakaan yang mengharuskan kehilangan ponselku. Saat setelah itu aku sangat sedih sekali. amat teramat.. bukan persoalan nilai ataupun harga dari ponsel itu. tapi ada satu yaitu nomor sahabatku.yang telah menemaniku selama ini.Sejak itu.. aku rasa dunia ini tak adil.. apakah aku tidak boleh merasakan semua ini? kenapa ssemua hanya sementara bagiku? Sebulan setelah itu aku dapatkan ponsel baru.. tapi apa gunanya kalau tak ada sahabat menemaniku. Suatu saat saat aku mencoba jejaring internet. Tak disangka ternyata itu dia.. aku menemuakanya. memang dia selalu berkata mainlah chat. tapi karena saat itu belum ada fasilitas. dan aku selalu pulang untuk istirahat daripada harus main. Senang rasanya aku menemukannya. Kami kembali merajut persahabatan yang pernah terputus, bahkan setelah itupun kami semakin akrab.semakin merasakan kesetiaan sahabat. Dia memang jauh. Tak selalu ada buatku. Jarak yang jauh antara kami tidak menjadikan ini sebuah problem. berlomba-lomba dalam prestasi. berbagi canda tawa dan semua masalah.

sudah 3 tahun ku mengenalnya. persahabatan ini bahkan lebih manis daripada madu asli dari sarangnya. karena kalau kita rasakan manisnya. haruslah kita rasakan sakitnya. persahabatan ini tak akan putus walau kami hanya bertemu satu kali.Malam itu hatiku gelisah. tak tahu kenapa aku. ku coba tenagkan tetap tak bisa. sampai pagi hari ku coba menceritakan padanya. tetapi selama 5 jam bersekolah dia tak kunjung membalas. 1 hari,2 hari, 1 minggu. dia tak kunjung membalas pesan yang mungkin sudah tak terhitung jumlahnya. bahkan kartu simnya pun non.aktif. aku sedih,,, akankah semua ini terulang lagi? akankah aku kehilangan untuk ke-2 kalinya?

sekali ku berfikir dia telah melupakanku karena mungkin telah datang seseorang yang telah membuatya lebih nyaman. lebih bahagya. kalau alasannya seperti itu, aku mengikhlaskannya pergi. tapi kenapa tanpa pesan? akankah dia malu untuk mengatakannya?

1 bulan berlalu tak ada kabar darinya. hatiku sedih. ada rasa rindu. Tapi tiba-tiba ponselku bergetar tanda ada telp masuk. Aku terkejut ternyata nomornyalah yang sedang menghubungiku. ku angkat tapi bukan dia yang berbicara, melainkan saudaranya.dia memberitahukanku sesuatu yang tak ku duga, tak ku mau, dan mustahil ku percaya. "dia sudah pergi" aku tak akan pernah percaya saat itu hatiku berbicara. .karena itu. ku beranikan diri untuk pergi ke rumahnya di luar kotaku. alamat yang cukup jelas sepertinya tidak akan membuatku tersesat dan akhirnya aku putuskan untuk berangkat. Alhamdulillah akhirnya rumah itu ku temukan.. sebuah rumah mewah, berpagar tinggi dan ada satpam yang menjaga. Dengan penjelasan panjang lebar akupun diperbolehkan masuk dan disambut ramah dengan keluarganya. Tapi lama kami berbincang kenapa dia tak muncul juga.. tak menampakan senyumnya.. ku beranikan bertanya... jawaban yang sangat membuatku sangat,amat,terpukul, dan merasa bahwa ini semua adalah mimpi. . "dia telah pergi" dia telah jkauh meninggalakanku. dia telah berpisah dengan kami semua.. saat itu hatiku bertanya. kenapa dia tidak mengatakan bahwa dia mempunyai sebuah penyakit akut!

tapi.. semua telah berlalu.. aku beranjak ke kamarnya. mencoba mengenang semua kisah kami. mencoba mengulas apapun yang telah kami jalani. aku menemukan sebuah diary miliknya yang tersembunyi di balik koran bekas yang dia baca.

membacanya. selembar demi selembar membuatku tak tahan menahan air mata. ketika lembaran itu pun habis kubaca. air mata telah jatuh membasahi pipiku. dia menuliskan semuanya tetang kami. semua rasa yang pernah kami jalani.. semuanyaa..

tak terkecuali dia juga mengungkapkan perasaan yang sama sepertiku. aku adalah orang yang membuatnya bahagya di masa-masanya (itu yang tertulis di belakan diary dengan namaku yang terpampang dengan jelas dan ada seberkas bekas tetesan air mata) masa-masanya yang memang sangat mustahil untuk mendapatkan sebuah kata :"keajaiban".

sahabat...

"terimakasih atas segalanya"

tenanglah disana, damailah di sisi-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar